ANALISIS PERMANGANOMETRI

ANALISIS PERMANGANOMETRI








 PENGERTIAN
     Permanganometri adalah metode titrasi redoks dengan pereaksi MnO4- (ion permanganat). Kalium permanganat merupakan oksidator yang dapat bereaksi dengan cara yang berbeda- beda, tergantung dari pH larutannya. Kekuatannya sebagai oksidator yang berbeda- beda sesuai dengan reaksi yang terjadi pada pH yang berbeda itu. Reaksi yang bermacam ragam ini disebabkan oleh keanekaragaman valensi Mn, dari 1 sampai dengan 7 yang semuanya stabil kecuali valensi 1 dan 5. Reduksi MnO4- berlangsung sebagai berikut:
      1. Dalam suasana asam [H+], 0,1N atau lebih.
MnO4-    +   8H+   +   5e-      à    Mn2+  +    4H2O.........................................(1)
      2. Dalam suasana netral, pH 4-10
MnO4-   +    4H+   +   3e-  à  MnO2  +  2H2O................................................(2)
      3. Dalam suasana basa [OH-] 0,1N atau lebih
MnO4-     +     e-   à    MnO42-
      Kebanyakan titrasi dilakukan dalam keadaan asam menurut (1), disamping itu ada beberapa titrasi yang sangat penting dalam suasana basa untuk bahan- bahan organik. Daya oksidasi MnO4- dalam keadaan ini lebih kecil sehingga letak keseimbangan kurang menguntungkan. Untuk menarik keseimbangan kearah hasil titrasi, titrat ditambah Ba2+yang dapat mengendapkan MnO42- menjadi BaMnO4. Selain menggeser keseimbangan kearah kanan, pengendapan ini juga mencegah reduksi MnO4- itu lebih lanjut. (Harjadi, 1993)                              
Pada permanganometri, titran yang digunakan adalah kalium permanganat. Kalium permanganat mudah diperoleh dan tidak memerlukan indikator kecuali digunakan larutan yang sangat encer serta telah digunakan secara luas sebagai pereaksi oksidasi selama seratus tahun lebih. Setetes permanganat memberikan suatu warna merah muda yang jelas kepada volume larutan dalam suatu titrasi. Warna ini digunakan untuk menunjukkan kelebihan pereaksi.

Kalium Permanganat distandarisasikan dengan menggunakan natrium oksalat atau sebagai arsen (III) oksida standar-standar primer. Reaksi yang terjadi pada proses pembakuan kalium permanganat menggunakan natrium oksalat adalah:
5C2O4- + 2MnO4- + 16H+ →  10CO2 + 2Mn2+ + 8H2O
Akhir titrasi ditandai dengan timbulnya warna merah muda yang disebabkan kelebihan permanganat (Day and Underwood, 1980).

Kalium permangatat sukar diperoleh secara sempurna murni dan bebas sama sekali dari mangan oksida. Lagipula, air suling yang biasa mungkin mengandung zat-zat pereduksi yang akan bereaksi dengan kalium permanganat dengan membentuk mangan dioksida serta bukanlah suatu larutan standar primer. (weebly.materi-redoks)

Dalam larutan asam, permanganat (VII) akan tereduksi sehingga tidak berwarna dan bilangan oksidasinya menjadi +2 (ion mangan(II) (Mn2+)).
8 H+ + MnO4 + 5 e → Mn2+ + 4 H2O
Dalam larutan basa kuat, permanganat (VII) akan tereduksi, warnanya menjadi hijau, dengan bilangan oksidasi +6 (manganat MnO42−).
MnO4 + e → MnO42−
Dalam larutan netral, ion ini akan tereduksi sehingga bilangan oksidasinya menjadi +4, warnanya hijau (mangan dioksida MnO2).
2 H2O + MnO4 + 3 e → MnO2 + 4 OH. (wikipedia Permangana).

        Reaksi ini difokuskan pada reaksi oksidasi dan reduksi yang terjadi antara KMnO4 dengan bahan baku tertentu. Titrasi dengan KMnO4 sudah dikenal lebih dari seratus tahun. Kebanyakan titrasi dilakukan dengan cara langsung atas alat yang dapat dioksidasi seperti Fe+, asam atau garam oksalat yang dapat larut dan sebagainya. Beberapa ion logam yang tidak dioksidasi dapat dititrasi secara tidak langsung dengan permanganometri seperti:
(1) ion-ion Ca, Ba, Sr, Pb, Zn, dan Hg (I) yang dapat diendapkan sebagai oksalat. Setelah endapan disaring dan dicuci, dilarutkan dalam H2SO4 berlebih sehingga terbentuk asam oksalat secara kuantitatif. Asam oksalat inilah yang akhirnya dititrasi dan hasil titrasi dapat dihitung banyaknya ion logam yang bersangkutan.
(2) ion-ion Ba dan Pb dapat pula diendapkan sebagai garam khromat. Setelah disaring, dicuci, dan dilarutkan dengan asam, ditambahkan pula larutan baku FeSO4 berlebih. Sebagian Fe2+ dioksidasi oleh khromat tersebut dan sisanya dapat ditentukan banyaknya dengan menitrasinya dengan KMnO4.
        Kalium permanganat merupakan oksidator kuat dalam larutan yang bersifat asam lemah, netral atau basa lemah. Titrasi harus dilakukan dalam larutan yang bersifat asam kuat karena reaksi tersebut tidak terjadi bolak-balik, sedangkan potensial elktroda sangat bergantung pada pH. Pereaksi kalium permanganat bukan merupakan larutan baku primer dan karenanya perlu dibakukan terlebih dahulu.

Penentuan-penentuan dengan Permanganat
            Penentuan besi dalam bijih-bijih besi adalah salah satu aplikasi terpenting dari titrasi-titrasi permanganate. Asam terbaik untuk melerutkan bijih-bijh besi adalah asm klorida, dan Timah (II) klorida sering ditambahkan untuk membantu proses pelarutan. Sebelum titrasi dengan permanganate setiap besi (III) harus direduksi menjadi besi (II). Timah (II) klorida biasanya dipergunakan untuk mereduksi besi dalam sampel-sampel yang telah dilarutkan dalam asam klorida. Larutan pencegah Zimmermann-Reinhardt lalu ditambahkan jika titrasi akan dilakukan dengan permanganate.
Metode permanganometri didasarkan atas reaksi oksidasi ion permanganat. Oksidasi ini dapat dijalankan dalam suasana asam, netral ataupun alkali. Jika titrasi dilakukan dalam lingkungan asam, maka akan terjadi reaksi
MnO4-  +  4 H+  +  3 e    à   Mn2+  +  4 H2O
Dimana potensial oksidasinya sangat dipengaruhi oleh adanya kepekatan ion hidrogen akan tetapi konsentrasi ion mangan (II) pada persenyawaan di atas tidak terlalu berpengaruh terhadap potensial redoks, karena konsentrasi ion mangan (II) sendiri mampu mereduksi ion permanganat dengan membentuk ion ion Mn3+ dan MnO2. Dalam suasana asam reaksi di atas berjalan sangat lambat, tetapi masih cukup cepat untuk memucatkan warna dari permanganat setelah reaksi sempurna.

SUMBER:
Hardjadi, W. 1993. Ilmu Kimia Analitik Dasar Cetakan ke-3. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
http://evelyta-appe.blogspot.com/2013/06/permanganometri.html
http://catatankimia.com/catatan/titrasi-permanganometri.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Permanganometri


0 Response to "ANALISIS PERMANGANOMETRI"

Posting Komentar